JAKARTA, LENSA-INDO.COM – Muda, berprestasi, dan penuh dedikasi. Tiga kata ini layak disematkan kepada Yvette Eunike Rondonuwu, putri daerah asal Malalayang 1 Timur, Kota Manado, Sulawesi Utara, yang kini dikenal sebagai sosok inspiratif generasi muda Sulut di tingkat nasional hingga internasional.
Lahir pada 15 Agustus 2002, Yvette menyelesaikan pendidikannya di President University, meraih gelar Bachelor of Social Science (B.SS) dengan predikat Magna Cum Laude dan IPK 3.91 pada jurusan Hubungan Internasional. Sejak dini, ia telah menunjukkan bakat dan komitmen kuat dalam bidang diplomasi publik, pengembangan pemuda, dan pelestarian budaya daerah.
Yvette pernah menjadi intern di Kementerian Luar Negeri RI (Direktorat Diplomasi Publik) dan juga di The Indonesian Planned Parenthood Association (IPPA) sebagai Vocal Point Communication Intern (2023). Ia juga menjabat sebagai Wakil Bendahara Ikatan Nyong Noni Sulawesi Utara dan aktif sebagai Team Leader of Talent Development di organisasi kepemudaan internasional AIESEC in PU (2022–2023).

Dalam bidang budaya dan advokasi pemuda, Yvette telah mencatat banyak pencapaian. Ia adalah Noni Sulawesi Utara 2022, Putri Bitung 2021, Putri Dirgantara Sulut 2021, dan Juara 1 Lomba Baca Puisi FLS2N Provinsi Sulut 2018, mewakili Sulawesi Utara di tingkat nasional. Ia juga menjadi bagian dari program Jejak Tradisi Daerah (JETRADA) SULUTTENGGO 2017, serta meraih gelar Remaja Teladan Sinode GMIM Berbakat dan Putri Remaja Teladan GMIM Wilayah Manado-Malalayang pada tahun yang sama.
Tak berhenti di situ, ia juga merupakan penerima beasiswa Indonesian Arts and Culture Scholarship (IACS) tahun 2023, serta pemenang program Lokadaya “Yang Muda Yang Punya Solusi” atas ide inovatif pemberdayaan masyarakat. Kini, ia berdomisili di Jakarta Selatan, dan terus berkiprah dalam berbagai kegiatan advokasi, pelayanan sosial, dan promosi budaya lokal.

Dalam wawancaranya bersama Lensa-Indo.Com, Yvette menyampaikan pandangan hidup yang ia pegang erat selama menjalani setiap proses dan pencapaiannya. “Saya belajar bahwa hidup bukan tentang mencapai puncak dalam satu lompatan, tapi tentang berproses, tentang tujuan yang lebih besar dari diri saya sendiri. Pesan untuk kita semua: ambil setiap kesempatan yang ada, sekecil apa pun itu. Karena satu langkah kecil pun tetap membawa kita maju,” ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa setiap kesempatan dan pengalaman yang ia tempuh bukan sekadar ajang pembuktian diri, tapi sebagai bentuk penghormatan atas apa yang Tuhan telah percayakan dalam hidupnya. “Itu sebabnya saya selalu berusaha hadir di setiap ruang yang memungkinkan saya untuk berkembang, berdampak, dan melayani. Baik itu lewat belajar, berkarya, menjadi suara bagi yang tak terdengar, berbagi panggung untuk budaya, membantu komunitas yang membutuhkan bantuan, atau sekadar mendengarkan seseorang yang sedang kehilangan arah,” ucapnya penuh refleksi. Ia menutup dengan pesan kuat, “Saya percaya, sekecil apa pun yang bisa kita lakukan, jika dilakukan dengan hati, hidup kita bisa menjadi berkat untuk hidup orang lain. Tetap semangat belajar tanpa henti, semangat memberi, selalu rendah hati, dan andalkan Tuhan dalam segala hal.”
*) Lensa-indo.com – Armando Loho