MINAHASA UTARA, LENSA-INDO.COM – Sosok Meynio Sumendap, asal Desa Kawangkoan Baru, Minahasa Utara, tak hanya dikenal sebagai pelaku seni budaya, tapi juga sebagai pelaku usaha mikro yang berhasil mengangkat potensi lokal ke panggung nasional. Ia kini menjadi panutan dalam dua dunia sekaligus: seni tradisional dan kewirausahaan.
Baru-baru ini, Meynio tampil sebagai Kapel Maengket dari Grup Mandolang Ranowangko, yang berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Maengket pada ajang Likupang Tourism Festival 2025. Penampilan grup ini memukau, menyajikan kekayaan budaya Maengket dengan pengemasan profesional yang tetap sarat nilai tradisi.
Di luar panggung seni, Meynio juga dikenal sebagai pengusaha UMKM sukses dengan produk khas berbahan dasar ikan nike, yaitu Nike Tore di bawah merek Nio’s. Produk ini telah menembus pasar nasional seperti Jakarta, Surabaya, Papua hingga Makassar. Ia merupakan bagian dari Program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) dan aktif memasarkan produknya secara digital lewat LinkUMKM.id.
Namun, kiprah Meynio tak berhenti di panggung seni. Ia juga dikenal sebagai Ketua UMKM Minahasa Utara, yang selama ini aktif mendorong kemajuan usaha mikro dan ekonomi kreatif di wilayahnya. Ia kerap diundang sebagai narasumber dalam seminar, pelatihan, dan forum nasional terkait pengembangan UMKM, membagikan pengalaman dan strategi praktis untuk pelaku usaha lokal.
“UMKM bukan sekadar usaha, tapi gerakan. Dan budaya bukan sekadar tontonan, tapi identitas. Saya ingin keduanya tumbuh bersama,” ujar Meynio kepada media lensa-indo.com.
Kiprah Meynio menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal bisa berjalan seiring. Ia menjadi figur penting yang menjembatani seni dan bisnis untuk kemajuan masyarakat Sulawesi Utara.
Redaksi:
Segala informasi, klarifikasi, hak jawab, serta saran dan kritik dapat disampaikan ke email: redaksi@lensa-indo.com
