Lokakarya Cerita Rakyat Tombulu di Woloan Resmi Ditutup, Peserta Siap Bertarung di Lomba

TOMOHON, LENSA-INDO.COM — Suasana hangat terasa di Amphitheater Woloan saat Lokakarya Cerita Rakyat Minahasa Dialek Tombulu resmi ditutup pada Jumat sore (3/10). Selama tiga hari, 23 peserta dari perwakilan SD dan SMP se-Kecamatan Tomohon Barat mendapat bekal berharga dari para narasumber, sebelum mereka tampil dalam lomba pekan depan.

Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi terakhir, di mana mereka berlatih membaca sekaligus mempresentasikan cerita rakyat yang telah disusun. Sorak tepuk tangan dari teman sebaya dan guru pendamping kerap terdengar setiap kali seorang peserta selesai tampil.

Ketua Panitia, Oktavianus Pusung, menilai lokakarya berjalan sesuai harapan.
“Anak-anak menunjukkan semangat yang luar biasa. Harapan kami, mereka tidak hanya sekadar siap lomba, tapi benar-benar mencintai bahasa Tombulu dan menjadikannya bagian dari keseharian,” ujarnya.

Sementara itu, Armando Loho, M.Kom, penggagas sekaligus Ketua Sanggar Kamang Wangko Woloan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan sekolah yang terlibat.
“Cerita rakyat adalah akar identitas Minahasa. Melalui lokakarya ini, kami ingin menanamkan rasa bangga pada generasi muda agar mereka berani melestarikan bahasa ibu,” katanya.

Lokakarya ini menghadirkan tiga pemateri: Johanis Paulus Loho, S.Pd (literasi Tombulu dan tradisi lisan Mahzani), Fredy Wowor (pentas sastra), dan Rikson Karundeng, M.Teol (teknik penulisan cerita). Materi yang diberikan tidak hanya teori, tetapi juga praktik membaca dan menampilkan cerita secara ekspresif.

Apresiasi juga datang dari Camat Tomohon Barat, John Lonta, S.Hut., MAP, yang hadir menutup kegiatan. Ia menekankan pentingnya melestarikan bahasa daerah.
“Bahasa ibu adalah jati diri. Saya mendorong anak-anak untuk terus mencintai bahasa Tombulu, karena dengan begitu budaya kita tetap hidup,” ucapnya.

Dengan berakhirnya lokakarya ini, peserta kini bersiap menghadapi Lomba Cerita Rakyat Minahasa Dialek Tombulu yang akan digelar pada 8 Oktober 2025 di Gedung Serba Guna BHK Woloan. Panitia berharap bekal yang diperoleh selama tiga hari menjadi modal kuat bagi anak-anak untuk tampil percaya diri di panggung lomba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *