KEPULAUAN SANGIHE, LENSA-INDO.COM – Universitas Sariputra Indonesia Tomohon (UNSRIT) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat dengan menjadi Co-Host kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional yang digelar selama tiga hari, 8–10 Juli 2025, di Tahuna, Kepulauan Sangihe.
Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan UMKM Berbasis Produk Lokal Menunjang Perubahan Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah”, dan merupakan kolaborasi antara berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), serta mitra luar negeri yaitu Universiti Malaysia Sabah dan Universiti Malaysia Sarawak. Inisiatif ini diprakarsai oleh Guru Besar Prof. Andersen Kumenaung, sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara UNSRIT dan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Jakarta.

Setiap perguruan tinggi yang terlibat menghadirkan narasumber sesuai bidang keahlian masing-masing. Dari UNSRIT, hadir langsung Rektor Aprildy R. A. Ferdinandus, S.T., M.T., bersama Wakil Rektor I, Dr. Anggela A. Adam, S.E., M.M., yang memaparkan kontribusi UNSRIT dalam mendorong pemberdayaan masyarakat melalui program KOSABANGSA (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) tahun 2024 yang dilaksanakan di Kecamatan Tagulandang, Kepulauan Sitaro.
Dalam pemaparannya, Rektor UNSRIT menjelaskan bahwa program tersebut telah memberi dampak nyata bagi pelaku UMKM sektor peternakan dan perikanan melalui penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, serta fasilitasi peningkatan kapasitas usaha yang berkelanjutan. Selain itu, ia juga mengungkapkan hasil riset kolaboratif antara dosen dan mahasiswa UNSRIT bersama Dinas Koperasi dan UMKM, yang telah menggali potensi ekonomi lokal dan memberikan solusi aplikatif untuk menjawab tantangan pelaku UMKM di daerah kepulauan.
“Kami membuka diri dan siap terus berkolaborasi dalam memberdayakan UMKM, terutama di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus seperti Kepulauan Sangihe,” tegas Rektor Aprildy dalam sesi pemaparan.

Kegiatan PkM Internasional ini menjadi forum strategis pertukaran gagasan lintas negara, yang tidak hanya mempertemukan akademisi dan praktisi, tetapi juga memperkuat posisi perguruan tinggi sebagai agen transformasi sosial dan ekonomi, khususnya di daerah terpencil dan tertinggal.
Dengan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh UNSRIT dan mitra-mitranya, diharapkan hasil dari kegiatan ini akan melahirkan model-model pemberdayaan UMKM yang kontekstual, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal, yang mampu menjawab tantangan ekonomi wilayah kepulauan.
Lensa-Indo.com/ArmandoLoho