MODOINDING, LENSA-INDO.COM – Kecamatan Modoinding, yang terletak di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kendaraan tradisional uniknya yang disebut Kalero. Kendaraan ini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, terutama dalam mendukung sektor pertanian.
Kalero, yang awalnya hanya berupa sepeda motor biasa, kini telah dimodifikasi untuk mengangkut hasil panen seperti kentang, kubis, dan wortel, serta alat pertanian seperti pompa air dan pupuk. Modifikasi meliputi penambahan kerangka kayu untuk meningkatkan kapasitas muatan hingga 300 kg, penyesuaian posisi duduk agar lebih nyaman, dan peningkatan suspensi untuk memastikan kendaraan tetap stabil di medan berbukit khas Modoinding.
Profesi Vital dan Tantangan Keselamatan
Profesi sebagai pengangkut Kalero menjadi mata pencaharian utama bagi banyak warga Modoinding. Kendaraan ini membantu mengangkut hasil panen dari kebun ke pasar atau tempat pengumpulan. Namun, karena sering memakan badan jalan dan membawa muatan besar, kendaraan Kalero menjadi perhatian pihak kepolisian.
Kapolsek Modoinding, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mencari solusi untuk meningkatkan keamanan pengendara Kalero dan pengguna jalan lainnya. “Kami ingin memastikan bahwa kendaraan ini tetap mendukung perekonomian masyarakat tanpa mengorbankan keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya,” ujarnya.
Daya Tarik Wisata dan Warisan Budaya
Meski menghadapi sejumlah tantangan, Kalero tetap menjadi daya tarik wisata yang mencerminkan keunikan budaya lokal Modoinding. Kendaraan ini menjadi simbol kearifan lokal sekaligus warisan yang patut dijaga dan dilestarikan.
Lensa-Indo.com | Editor: Redaksi