PINAWETENGAN, LENSA-INDO.COM – Masyarakat adat Minahasa kembali menggelar Upacara Adat Tumo’tol di Watu Pinawetengan pada Jumat (3/1/2025). Acara ini merupakan ritual tahunan yang dilaksanakan setiap 3 Januari untuk mengawali tahun baru dengan meletakkan dasar kehidupan yang penuh syukur kepada Kasuruan Wangko’ (Sang Khalik).
Tonaas Rinto Taroreh dalam kesempatan itu menjelaskan, Upacara ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antar sesama pegiat adat dan budaya, serta untuk merayakan kehidupan dengan penuh rasa syukur.
“Tumo’tol yang berarti “meletakkan dasar” ini juga menjadi simbol penghormatan kepada Tuhan, leluhur, dan menjaga nilai-nilai spiritual dalam kehidupan masyarakat Minahasa.”jelasnya
Dia pun menambahkan, setelah ritual di Watu Pinawetengan, masyarakat melanjutkan acara ke Rano i Casuruan, sebuah mata air yang mengalir dari Kasuruan Wangko.
“Air yang memiliki dua suhu ini digunakan sebagai simbol pembersihan diri, jiwa, dan hati, serta menjadi sarana bagi Orang Minahasa untuk menyucikan diri menyambut tahun yang baru.”ungkapnya
Selanjutnya, acara berlanjut ke bukit Tonderukan, tempat yang sangat sakral dalam tradisi Minahasa. Tonderukan menjadi fase penting bagi tua-tua Minahasa untuk menegaskan identitas keminahasaannya. Ritual juga dilanjutkan di Kakeretan, kawasan Walelang atau Watu Kulo, yang dikenal dengan aura spiritual yang kuat, memberikan inspirasi kepada Tou Minahasa untuk merenung tentang makna eksistensi dan asal usul mereka.
“Tumo’tol bukan hanya sebagai simbol permulaan yang baik di tahun baru, namun juga sebagai warisan leluhur yang harus terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai ekspresi kehidupan dan rasa syukur yang mendalam.”pungkasnya
#TumoTol2025 #TradisiMinahasa #UpacaraAdat #WarisanLeluhur #LensaIndo
Lensa-Indo.com | Editor: Redaksi