JAKARTA, LENSA-INDO.COM – Elon Musk lahir pada tanggal 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara dalam keluarga yang terdiri dari ayahnya, Errol Musk, seorang insinyur elektromekanis, dan ibunya, Maye Musk, seorang ahli diet dan model. Dari usia dini, Elon sudah menunjukkan minat yang besar dalam bidang teknologi dan sains, yang kemudian menjadi fondasi penting dalam perjalanan karirnya.
Pendidikan Elon Musk dimulai di Pretoria Boys High School, di mana ia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Ketertarikannya pada komputer mulai terlihat ketika ia belajar sendiri untuk memprogram komputer pada usia 10 tahun. Pada usia 12 tahun, ia berhasil menciptakan dan menjual permainan video pertamanya, “Blastar,” yang merupakan tanda awal dari bakat dan ambisinya dalam dunia teknologi.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Elon melanjutkan studi di Waterkloof House Preparatory School dan Pretoria Boys High School. Pada tahun 1989, pada usia 17 tahun, Elon pindah ke Kanada untuk menghadiri Queen’s University di Kingston, Ontario, untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan dan juga untuk mencari peluang yang lebih baik. Dua tahun kemudian, ia pindah ke University of Pennsylvania di Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar sarjana di bidang fisika dan ekonomi dari Wharton School.
Pada periode ini, minat Elon Musk dalam teknologi semakin berkembang. Ia sering terlibat dalam proyek-proyek sampingan yang mengasah keterampilannya dalam pemrograman dan desain perangkat lunak. Salah satu cerita inspiratif dari masa mudanya adalah ketika ia dan saudaranya, Kimbal Musk, mendirikan perusahaan perangkat lunak bernama Zip2, yang kemudian menjadi salah satu startup pertama mereka.
Karakter dan ambisi Elon Musk yang luar biasa juga terlihat dari berbagai anekdot masa kecilnya. Misalnya, ia sering kali menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku-buku ilmiah dan ensiklopedia, menandakan rasa ingin tahu yang tak pernah puas. Semua pengalaman ini tidak hanya membentuk pengetahuannya tetapi juga membangun dasar dari visi besar yang ia miliki untuk masa depan.
Dalam dunia bisnis dan teknologi, nama Elon Musk tidak bisa dilepaskan dari inovasi dan kesuksesan yang menginspirasi banyak orang. Perjalanan karirnya dimulai dengan mendirikan perusahaan Zip2 pada tahun 1996. Zip2 adalah sebuah perusahaan software yang menyediakan peta dan direktori bisnis untuk surat kabar. Keberhasilan Zip2 membawa Musk pada pintu gerbang kesuksesan pertamanya, ketika perusahaan ini diakuisisi oleh Compaq pada tahun 1999 dengan nilai sebesar $307 juta.
Setelah melepaskan Zip2, Musk mendirikan X.com, sebuah perusahaan layanan keuangan online dan pembayaran elektronik. X.com kemudian bergabung dengan Confinity dan berubah nama menjadi PayPal. PayPal menjadi salah satu platform pembayaran terbesar di dunia sebelum akhirnya diakuisisi oleh eBay pada tahun 2002 dengan nilai transaksi sebesar $1,5 miliar dalam bentuk saham.
Sukses dengan PayPal, Elon Musk mengarahkan visinya pada sektor transportasi dan energi. Pada tahun 2002, ia mendirikan SpaceX dengan tujuan mengurangi biaya transportasi ruang angkasa dan memungkinkan kolonisasi Mars. SpaceX mencapai berbagai pencapaian penting, termasuk peluncuran Falcon 1, Falcon 9, dan misi berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Pada tahun 2004, Musk bergabung dengan Tesla Motors, perusahaan yang berfokus pada mobil listrik, sebagai ketua dewan dan kemudian menjadi CEO dan arsitek produk. Tesla berhasil menciptakan inovasi dalam industri otomotif dengan meluncurkan berbagai produk sukses seperti Model S, Model 3, dan Cybertruck. Komitmennya terhadap energi bersih juga terlihat dalam akuisisi SolarCity dan pengembangan Powerwall, solusi penyimpanan energi untuk rumah tangga.
Tidak berhenti di situ, Musk juga mendirikan Neuralink pada tahun 2016, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan antarmuka otak-komputer untuk mengatasi gangguan neurologis. Selain itu, ia mendirikan The Boring Company yang bertujuan mengatasi masalah kemacetan dengan membangun terowongan transportasi bawah tanah.
Pengaruh Elon Musk di berbagai industri telah diakui secara global. Ia menerima berbagai penghargaan dan pengakuan, termasuk masuk dalam daftar Time 100 dan Forbes’ Most Powerful People. Inovasi dan visi masa depannya terus mendorong batas-batas teknologi dan membuka peluang baru untuk kemajuan umat manusia. Saat ini, Musk masih aktif bekerja pada berbagai proyek ambisius seperti Starship, kendaraan luar angkasa untuk misi Mars, dan Hyperloop, sistem transportasi berkecepatan tinggi.